Rabu, 21 November 2012

Keberhasilan Okulasi Bibit Rambutan dengan Keberhasilan Okulasi Bibit Rambutan dengan Pemberian Pupuk Urea Oleh: Burlian Hasani

Keberhasilan Okulasi Bibit Rambutan dengan Keberhasilan Okulasi Bibit Rambutan dengan Pemberian Pupuk Urea
Oleh: Burlian Hasani 

Abstract Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian beberapa takaran pupuk Urea terhadap keberhasilan okulasi bibit rambutan. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Gandus Palembang. Waktu pelaksanaannya dimulai pada bulan Juli 2008 sampai bulan Oktober 2008. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan yang diulang 6 kali, dengan beberapa takaran pupuk urea yang disusun sebagai berikut: A = 0,0 gram; B = 2,5 gram; C = 5,0 gram; D = 7,5 gram; E = 10,0 gram. Berdasarkan analisis statistika perlakukan urea lima gram menunjukkan perbedaan yang sangat nyata dibandingkan dengan kontrol dan perlakuan urea 10 gram dalam persentase keberhasilan okulasi. Perlakuan lima gram juga berbeda sangat nyata dengan kontrol, dan waktu pembentukan payung daun. Sedangkan jumlah daun menunjukkan adanya perbedaan yang nyata antara perlakuan urea 10 gram dan kontrol perlakuan C (urea lima gram) secara keseluruhan menunjukkan hasil yang lebih baik. Key words: Rambutan, pupuk, okulasi, RAK

PENDAHULUAN
Rambutan (Nephelium lappaeceum L.) meruapakan salah satu jenis buah-buahan yang hasilnya cukup baik untuk dikembangkan, buah rambutan sangat digemari masyarakat karena rasanya lezat dan bernilai gizi tinggi (Soeseno, 1985). Adapun nilai gizi yang dikandung dalam 100 gram buah rambutan segar diantaranya: kalori 54 gram; putih telur :1 gram; lemak 0,1 gram; zat asam arang 12,3 gram; zat kapur 0,028 gram; vitamin C 3,55 gram; dan air 28,87 gram. (Departemen Pertanian, 1985). Penanaman rambutan oleh petani-petani di Indonesia masih ditemukan hambatan-hambatan diantaranya, kurang adanya peremajaan tanaman, cara bercocok tanam belum melaksanakan Panca Usaha Tani, dan kurang mendapat penyuluhan di bidang Hortikultura (Departemen Pertanian, 1985). Rambutan merupakan buah-buahan tahunan, apabila ditanam dari biji lazimnya baru berbuah pada umur 8 tahun sampai 10 tahun. Apabila menanam rambutan dari biji maka hasilnya ada tiga kemungkinan pertama pohon yang dihasilkan adalah pohon betina, dan baru berbuah kalau didekatnya ada pohon jantan, kedua pohon jantan saja yang selamanya tidak akan berbuah dan ketiga pohon yang berumah satu (Tohir, 1983).

pdf file

0 komentar:

Posting Komentar