Rabu, 21 November 2012

Peran Media Tanam dan Dosis Pupuk Urea, SP36, KCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dalam Polybag

Peran Media Tanam dan Dosis Pupuk Urea, SP36, KCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dalam Polybag
Oleh: Susantidiana

Abstract 
The objective of this research is to evaluate effect from planting medium and inorganic fertilizers dosage (Urea, SP36, KCl) to growth of plant welsh onion. The research was conducted at Sukaraya, Baturaja East from July to September 2009. This research method using Factorial Randomized Block Design with three replicate. The research was divide into five stage: planting preparative, planting, fertilization, preservation, and harvest. The result showed that planting medium highly significant whereas fertilizer dosage and combination both of them no significant. Based on LSD 1% M2 (Soil + goat manure) result that wet and dry weight plant was significant. Based on tabulation value D3 (Urea 1.8 g/plant, SP36 3.3 g/plant, KCl 1.5 g/plant) result that wet and dry weight plant highest. Combination of M2D3 is the best treatment to increase the growth of plant welsh onion. Key words: Urea, wels onion, planting medium, inorganic fertilizers 

PENDAHULUAN 
Budidaya Bawang daun (Allium fistulosum L.) dapat dilakukan di lahan dan di polybag. Penanaman dalam polybag pada pekarangan yang sempit merupakan alternatif untuk menambah pendapatan keluarga. Menurut Cahyono (2005), dibudidayakan sebagai tanaman sayuran (daun dan batang) dan sebagai bahan obat (akar, daun, dan batang). Penggunaan bawang daun yaitu dikonsumsi dalam bentuk segar bersama dengan bahan-bahan makanan lain, sebagai bumbu penyedap, dan pengharum masakan. Bawang daun mengandung unsur hara aktif sebagai antibiotik, dapat merangsang pertumbuhan sel, menghilangkan lendir dalam kerongkongan, memudahkan pencernaan makanan, menyembuhkan penyakit dan sebagainya. Bawang daun memiliki nilai ekonomis yang cukup penting. Prospek bawang daun cukup baik untuk pemenuhan konsumen domestik dan untuk permintaan ekspor. Pada saat ini produktivitas di tingkat petani masih rendah akibat belum menggunakan media tanam dan pupuk yang belum optimal. Untuk memenuhi permintaan pasar dalam jumlah yang banyak maka produksi bawang daun harus ditingkatkan melalui budidaya yang intensif. Budidaya yang intensif diantaranya menggunakan media tanam dan pemberian pupuk yang berimbang. Media tanam yang ditambahkan pupuk kandang menjadi kaya bahan organik. Peran bahan organik dapat meningkatkan porositas tanah, kemampuan menahan air, kapasitas tukar kation, pH tanah dan ketersediaan unsur hara (Mulyono, 1998). Media tanam sangat berperan dalam peningkatan produksi tanaman. Oleh karena itu bawang daun harus ditanam pada komposisi media yang cocok untuk pertumbuhan dan produksinya.

0 komentar:

Posting Komentar