Rabu, 21 November 2012

Respon Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea Mays L.) dan Gulma Terhadap Berbagai Jarak Tanam

Respon Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea Mays L.) dan Gulma Terhadap Berbagai Jarak Tanam
Oleh: Nurlaili

Abstract 
This study titled plant growth response of maize (Zea mays L.) and weed to various plant spacing. The experiment was conducted at the experimental field of Agricultural Faculty Baturaja, timing its implementation in March 2010 to June 2010. The design used was randomized block design with 4 treatments and 5 replications. Distance Treatment Plant used are: K1 = 50 x 20 cm, K2 = 50 x 40 cm, K3 = 50 x 60 cm, and K4 = 50 x 80 cm. Statistically, the influence of plant spacing did not significantly affect the growth of corn plants, but a tabulation plant spacing of 50 x 60 cm (K3) there is a trend and give the best results of the age of flowering and plant dry weight. Key words: Weed, plant spacing 

PENDAHULUAN
Jagung (Zea mays.L) merupakan bahan pangan yang penting penghasil karbohidrat kedua setelah beras. Jagung juga digunakan sebagai bahan makanan dan bahan baku industri seperti, kertas, minyak, cat dan lain-lain. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa dengan pengaturan jarak tanam yang benar dan tapat disertai pengelolaan yang baik maka potensi hasil jagung dapat mencapai 4,50 ton/ha (Suprapto.1986). Di Indonesia rata-rata produksi tanaman jagung per hektar dinilai masih rendah yaitu sekitar 2,8 ton per ha. Sementara jika dibandingkan dengan negara-negara penghasil jagung di Asia seperti RRC 4,6 ton/ha, Korea Selatan 4,1 ton/ha dan Thailand 3,7 ton/ha. Rendahnya produksi jagung di Indonesia di pengaruhi oleh beberapa faktor penyebab antara lain, tingginya harga benih varietas unggul, petani belum memahami penggunaan pupuk secara tepat dan benar, minimnya permodalan serta penggunaan pestisida yang berlebihan pada areal pertanaman oleh pelaku usaha tani dapat mengakibatkan terjadinya resistensi hama terhadap pestisida, dan pada waktu yang sama keberadaan musuh alami hama di areal lahan pertanian terancam punah yang membawa dampak negatif yaitu terjadinya ledakan serangan hama, akibatnya dapat menurunkan hasil produksi pertanian (Suprapato dan Marzuki, 2002). Berbagai pola pengaturan jarak tanam telah dilakukan guna mendapatkan produksi yang optimal. Penggunaan jarak tanam pada tanaman jagung dipandang perlu, karena untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang seragam, distribusi unsur hara yang merata, efektivitas penggunaan lahan, memudahkan pemeliharaan, menekan pada perkembangan hama dan penyakit juga untuk mengetahui berapa banyak benih yang diperlukan pada saat penanaman.

0 komentar:

Posting Komentar