Senin, 19 November 2012

Konsentrasi EM4 (Effective Microorganisme) dan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung (Zea mays. L.) dengan Sistem Tanpa Olah Tanah

AgronobiS, Vol. 1, No. 1, Maret 2009 ISSN: 1979 – 8245X
Yulhasmir, Hal; 1 - 11 1
Konsentrasi EM4 (Effective Microorganisme) dan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung (Zea mays. L.) dengan Sistem Tanpa Olah Tanah
Oleh: Yulhasmir 
 Abstract
 The research aims to know the effect of giving EM4 concentrate and plant space to growth and production of corn plant with no soil processing system (TOT). The research is carried out in experiment field of University of Baturaja, Ogan Komering Ulu Regency on May–August 2008. Research method uses random group design (RAK) with 27 combination of treatment and 3 repetition. Research factors cover giving EM4 concentrate 3 degree that are E1 (EM4 concentrate 1,66 cc/liter water, E2 (EM4 concentrate 3,33 cc/liter water), E3 (EM4 concentrate 5 cc/liter water) in six times giving. Plant space usage 3 degree thatare P1 (50 cm x 20 cm), P2 (75 cm x 20 cm), and P3 (100 cm x 20 cm). Diversity analysis result shows that EM4 concentrate affects the dry weight of shelled seed, growth of plant height, wet weight of crown, dry weight of crown, weight of dried corn cob, weight of dried corn cob, wet weight of corn cob and weight of 100 oven dried seeds. Plant space treatment affects growth of plant height, wet weight of crown, dry weight of crown, weight of dried corn cob, wet weight of shelled seed, dry weight of shelled seed, wet weight of corn cob, dry weight of corn cob, wet weight of dried corn and weight of 100 oven dried seeds. The best treatment is giving EM4 concentrate 3,33 cc/liter water (E2) and six times giving or plant space 75 cm x 20 cm (P2). Key words: EM4 (Effective Microorganism), pant space, corn PENDAHULUAN Jagung (Zea mays, L.) merupakan tanaman asli benua Amerika. Di Indonesia, jagung pertama kali datang pada abad 17, dibawa oleh bangsa Portugis. Jagung menjadi tanaman pangan utama kedua setelah padi yang ditanam hampir oleh seluruh petani Nusantara. Selain untuk dikonsumsi sebagai sayuran, buah jagung juga bisa diolah menjadi aneka makanan, selain itu pipilan keringnya dimanfaatkan untuk pakan ternak (Agro Media, 2007). Dalam Aksi Agrasi Kanisius (2004), jagung merupakan salah satu jenis bahan makanan yang mengandung sumber hidrat arang yang dapat digunakan untuk menggantikan (mensubstitusi) beras. Selanjutnya Warisno (2005), menyebutkan bahwa hampir seluruh bagian tanaman jagung dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan. Kondisi ini membuat budidaya tanaman jagung memilki prospek yang sangat menjanjikan, baik dari segi permintaan maupun harga jualnya.
Luas areal tanaman dan produksi jagung cenderung terus meningkat, meskipun berfluktuasi. Dari data Departemen Pertanian, angka produksi nasional tahun 2000 tercatat 9.676.899 ton. Adapun angka impor jagung nasional pada tahun 1999 sebesar 541.056.11 ton. Dari kedua angka tersebut, konsumsi aktual jagung nasional diperkirakan tidak kurang dari 10 juta ton/th. Jika produksi jagung rata-rata 5 ton/ha maka luas lahan pertanaman yang diperlukan per tahun sekitar 2 juta hektar (Wirawan et al., 2002).

selengkapnya, pdf file

0 komentar:

Posting Komentar