Rabu, 21 November 2012

Pengaruh Waktu Pemangkasan Daun dan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jangung (Zea mays L.)

Pengaruh Waktu Pemangkasan Daun dan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jangung (Zea mays L.)
Oleh: Ardi Asro, Nurlaili dan Fahrulrozi

Abstract Corn plays important role as food plant. It is on the second place after rice. Corn seeds can be used as foodstuff, woof and raw material for industry. Corn is cultivated not only as seed producer but also as verdant livestock food. Corn consumption always rises. The increasing of corn need is in accordance with population growth and the raising of livestock woof need, where 52,4% of woof is from corn. National production can not cover the demand in that we import 1,26 million ton. Key words: Corn, food, production, consumption

PENDAHULUAN
 Masih rendahnya produksi jagung nasional antara lain disebabkan belum meluasnya penggunaan varietas unggul, minimnya permodalan petani serta pemakaian pupuk dan cara bercocok tanam yang belum memenuhi anjuran. Untuk memenuhi kebuthan yang terus meningkat, upaya peningkatan produksi jagung perlu mendapat perhatian yang lebih besar hingga terwujudnya swasembada jagung (Suprapto dan Marzuki, 2002). Untuk mengatasi kesenjangan atara produksi dan konsumsi maka usaha-usaha peningkatan produksi jagung harus menerus dilakukan, terutama perbaikan teknik bercocok tanam. Bercocok tanam jagung adalah usaha turut campur tangan manusia di dalam pengelolaan tanaman jagung, sehingga kelak dapat diperoleh hasil yang diharapkan. Dalam usaha pengelolaan tanaman jagung perlu dipersiapkan beberapa hal yang dapat menunjukkan keberhasilan penanaman jagung. Pemberian jarak tanam penting dilakukan guna mendapatkan produksi yang maksimum. Pada jarak tanam tertentu tidak lagi dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi melainkan menurunkan hasil produksi tanaman (Jumin, 2005). Kerapatan jarak tanam yang tumbuh dan dipanen dalam satuan luas sangat mempengaruhi produksi tanaman. Tanaman jagung yang ditanam varietas unggul hendaknya ditanam dengan populasi yang rendah (Adisarwanto dan Widiastuti, 2004). Pemilihan jarak tanam sangat tergantung dengan kesuburan tanah, daya tumbuh beni, varietas yang ditanam dan ketersediaan benih. Pemberian jarak tanam yang jarang akan menyebabkan gulma mudah tumbuh diantara tanaman, bila benih banyak tidak tumbuh mengakibatkan jumlah tanaman semakin rendah sehingga tidak mendapatkan produksi yang optimal (Sumarno, 1987). Penanaman dengan jarak tanam bertujuan agar populasi tanaman mendapatkan bagian yang sama terhadap unsur hara yang diperlukan dan sinar matahari, sehingga didapatkan ruang pertumbuhan yang seragam dan memudahkan dalam pemeliharaan.

pdf file

0 komentar:

Posting Komentar